Tuesday, April 30, 2013

PESONA KEINDAHAN PANTAI SADENG JOGJAKARTA

Dahulu saat sungai bengawan solo mengalir tenang dari hulunya di lokasi utara sampai bermuara di pantai sadeng yang saat ini ada di kabupaten gunung kidul. tetapi, empat juta th. yang silam, sesuatu sistem geologi berlangsung. lempeng australia menghujam ke bawah pulau jawa, mengakibatkan dataran pulau jawa perlahan terangkat. arus sungai selanjutnya tidak dapat melawan sampai selanjutnya aliran lalu berbalik ke utara. jalur awal mulanya selanjutnya tinggal jejak yang perlahan jadi kering dikarenakan tidak ada lagi air yang mengalirinya. lokasi ini jadi kaya dapat bukit-bukit kapur yang berdasar sebagian penelitian, awal mulanya adalah karang-karang yang ada dibawah permukaan laut.

saat ini, bekas aliran sungai yang popular melalui lagu keroncong berjudul bengawan solo ciptaan gesang itu jadi tempat wisata menarik. tidak ketinggalan pantai sadeng sebagai muaranya, tak hanya jadi tempat wisata juga jadi di antara pelabuhan perikanan besar di yogyakarta. keduanya jadi jejak geologi yang bernilai. sekian waktu lantas, pernah diselenggarakan paket wisata menyusuri jalur bengawan solo purba sampai muaranya.

didalam perjalanan menuju pantai sadeng, sebagian ratus mtr. jalur aliran bengawan solo purba dapat di nikmati pemandangannya. jalur aliran itu dapat dilihat setelah tiba di dekat plang biru bertuliskan girisubo - ibukota kecamatan. berhenti sesaat tepi'>di tepi jalur menuju pantai atau jalan perlahan yaitu langkah sangat pas untuk nikmati panorama bekas aliran ini, sekalian berikan peluang mengabadikannya dengan kamera.

terlihat dua buah perbukitan kapur yang tinggi memanjang mengapit sesuatu dataran rendah yang awal mulanya yaitu jalur aliran. dataran rendah yang saat ini jadi tempat berladang palawija masyarakat setempat itu berkelok indah, memanjang sejauh 7 km. ke arah utara, sampai lokasi pracimantoro di kabupaten wonogiri. kelokannya bikin mata tergoda untuk menyusurinya ke utara sampai ke area pembalikan aliran sungainya.

jalur aliran juga dapat disusuri ke arah selatan sampai bekas muaranya di pantai sadeng. menurut pembicaraan salah seorang nelayan, muara bengawan solo purba ada di pantai sebelah timur, lokasi yang saat ini terhitung areal pelabuhan perikanan. walau demikianlah, penyusuran ke selatan tidak dapat seindah ke utara, karena jalur yang menuju ke pantai sadeng tidak searah dengan jalur aliran sungai terbesar di jawa itu.

apabila sudah tiba ke pantainya, maka panorama tidak sama dapat didapati. lokasi pantai juga sudah alami pergantian, layaknya jalur aliran yang saat ini jadi ladang-ladang masyarakat. pantai sadeng saat ini jadi pelabuhan perikanan di yogyakarta yang sangat maju, dapat dibuktikan dengan kelengkapan fasilitas pendukungnya, layaknya perahu motor yang berukuran semakin besar, terminal pengisian bahan bakar, tempat tinggal pondokan nelayan sampai area pelelangan ikan serta koperasi.

berkembangnya sadeng sebagai pelabuhan ikan lalu punya cerita tersendiri. lebih kurang th. 1983, serombongan nelayan ikan dari gombong, jateng datang ke area ini. mereka berasumsi sadeng amat punya potensi sebagai area melaut. tantangannya cukup berat, tidak cuma dikarenakan ombak laut selatan yang besar, namun juga keyakinan masyarakat setempat yang tidak memperbolehkan melaut serta lokasi pantai yang konon wingit.

kemajuan lalu terus dicapai. th. 1986, didirikan area pelelangan ikan serta dibangun pelabuhan yang dilengkapi mercusuar untuk beri dukungan kegiatan perikanan. lebih kurang th. 1989, berdiri sesuatu koperasi untuk menolong beberapa nelayan. sampai selanjutnya pada th. 1995, berdiri kantor yang mengurus hasil tangkapan ikan sekalian pondokan sama tempat tinggal petak yang dikontrakkan untuk beberapa nelayan.

berkeliling ke penjuru pantai yaitu langkah untuk nikmati kemajuan perikanan di sadeng. dapat terlihat sekelompok nelayan yang bersihkan perahu, mengangkut ikan dari perahu ke area pelelangan, menggiling es batu untuk dimasukkan didalam kotak ikan sebelum saat didistribusikan, sampai ibu-ibu nelayan yang mengasuh anak-anak di pondokan. seluruh warga pantai seolah repot dengan kegiatan perikanannya.

disamping itu, dapat juga menyusuri bibir pantai di sebelah timur serta menuju gundukan pasir yang ada di dekat mercusuar. panorama laut terlepas dapat terlihat jelas, beserta deburan ombaknya yang besar. tidak layaknya pantai di gunung kidul biasanya, sadeng tidak banyak mempunyai karang-karang raksasa hingga pandangan mata tidak dapat terhambat. terkadang, dapat juga disaksikan perahu nelayan yang sedang melaut.

berkunjung ke sadeng seperti melihat sesuatu sistem evolusi. sepanjang perjalanan, dapat dikenang evolusi dataran rendah jalur aliran bengawan solo purba dari area mengalirnya air sampai jadi ladang palawija yang produktif. sesaat, berkunjung ke pantainya seolah kembali kenang pantai yang awal mulanya muara sungai jadi tempat sepi serta selanjutnya berkembang jadi pelabuhan perikanan terbesar di yogyakarta.

lihat foto lainnya:




No comments:

Post a Comment